Berawal dari pertanyaan aplikasi edit video yang bagus apa?

SELAMATHARIAIR.COM – Beberapa kali saya mendapat pertanyaan dari beberapa orang, pertanyaan “mas aplikasi edit video yang bagus apa? “, pertanyaan tersebut cukup sering saya temui, terutama ketika sedang ada kerjaan ambil gambar shoting . Biasanya diawali dengan tanya-tanya soal kamera yang digunakan apa, terus biasanya ya nanti gong-nya yang bikin saya bingung dan sedikit panjang lebar menjelaskan ketika sudah masuk pertanyaan aplikasi edit video yang bagus apa ?
sumber gambar : blog.vonwong.com
Ada banyak aplikasi untuk mengolah video, yang cukup populer disekitar saya ya ada Adobe Premiere, After Effect, Filmora, Sony Vegas, Davinci Resolve ( lebih ke color grading ), kalau yang pake Apel kroak ( MAC ) ya ada Final Cut Pro, nah kalau ditanya yang paling bagus mana ya jawabnya relatif, kan edit video itu tidak cuma bergantung pada aplikasi / software saja, sekarang kalau di rumah cuma punya laptop yang spesifikasinya masih biasa, hanya untuk keperluan tulis menulis dan internetan terus mau maksa pakai Davinci Resolve ? kan ga support.
Jadi gini, untuk membut sebuah video, baik dari proses pengambilan gambar dan pengolahan / edit gambar, sebetulnya kita perlu mempertimbangkan beberapa point :
  • Tujuan pembuatan video
  • Output video yang ingin dihasilkan
  • Alat pengambilan gambar ( kamera dan perlengkapannya )
  • Aplikasi / Software yang ingin digunakan ( tentunya juga hardware laptop / komputer yang support )
  • Brainware alias sumber daya manusianya

 Oke saya bahas satu per satu dari beberapa point tersebut dengan ke-sok-tahu-an saya dan dengan sedikit pengalaman yang saya pernah alami.

Tujuan pembuatan video

Nah awal untuk membuat video adalah tujuannya dulu baik itu untuk membuat video iseng, iseng tapi serius, serius tapi iseng atau total serius, ini akan mempengaruhi pemilihan alat (kamera dan perlengkapannya ), software dan tentunya brainware-nya. Jadi misal ingin membuat video klip yang hasil yang gambarnya bagus, kualitas gambar tajam, gambar stabil dan pengin outputnya warnanya keren, nanti akan butuh alat dan aplikasi yang cukup mumpuni untuk bisa memenuhi hasrat membuat video klip tersebut.
Beda cerita ketika tujuan awal adalah untuk membuat video dokumentasi pribadi yang biasa-biasa saja, mungkin cukup dengan menggunakan kamera handphone, di edit langsung di handphone dengan aplikasi-aplikasi seperti viva video, adobe clip, dan lain sebagainya.

Output video yang ingin dihasilkan

Nah di tujuan awal sebetulnya sudah disinggung tentang output video yang dihasilkan, dalam contoh di atas adalah “video klip yang hasil yang gambarnya bagus, kualitas gambar tajam, gambar stabil dan pengin outputnya warnanya keren”. Keinginan untuk membuat video tersebut harusnya bisa diukur oleh si pembuat, jadi di sini perlu adanya kesadaran diri dan tidak boleh hanya menuruti ego saja, karena nanti akan disesuaikan sama yang namanya alat, waktu, bahkan hingga biaya, jadi perlu di ukur ya keinginan dan kemampuan biar seimbang.
Misal ingin bikin video aerial yang bisa kelihatan jauh dari ketinggian, nah kan perlu menggunakan drone, biaya sewa drone cukup mahal, apalagi kalau beli, jadi perlu dipertimbangkan keinginan bikin video aerial-nya, kalau tetep maksa harus ya konsekuensi-nya siapin budged lebih.

Baca Juga:  Spesifikasi dan Keunggulan ASUS ROG GL-502VM Bikin Ngiler #WeAreROG

<

Alat pengambilan gambar ( kamera dan perlengkapannya )

Di point inilah yang kadang membuat seseorang /  saya pribadi merasa cukup banyak pertimbangan. Dengan ego / kemauan besar untuk bikin video yang output-nya keren, dengan sejuta angan-angan yang begitu liar seringkali nge-drop ketika sudah dihadapkan dengan alat, walaupun banyak quote bijak yang bilang “berkarya jangan terhalang oleh alat, alat seminim apapun asal kita bisa, pasti hasilnya bagus” ehmmmmmm namanya juga quote, itu kan penyemangat, di lain sisi kita perlu lho sedikit mengesampingkan quote, misal dalam kasus tadi, ketika ingin mendapatkan video dengan gambar aerial, maka diperlukan entah itu menggunakan pesawat, helicopter atau drone. Sekarang kalau bilang jangan terhalang oleh alat, terus pengin dapet video aerial gimana coba ? apa ya mau naik elang yang mirip di sinetron-sinetron itu ? ya lagi-lagi tetep butuh alat dan sumber daya manusia yang cocok untuk kebutuhan tersebut kan ?
*Aerial artinya udara, yang kini cukup jadi istilah yang sering dipakai temen-temen fotografi maupun videografi untuk menyebutkan teknik pengambilan gambar dari udara.
Baru sampai point itu saja sudah banyak sekali yang perlu dipertimbangkan, oke sebenatnya tinggal balik ke poin pertama saja sih, mau bikin yang iseng, iseng banget, atau serius hingga serius banget, jadi nanti point point berikutnya menyesuaikan. Dua point selanjutnya sepertinya tak perlu saya teruskan, nanti bakal panjang dan mungkin bisa saya teruskan di lain waktu, atau di tulisan saya selanjutnya.
Baca Juga:  Cara Bikin Story Instagram Kekinian dengan Backsound Dramatisir